Kamis, 28 April 2011

BMP-3F

    BMP-3F yang diproduksi oleh Rusia merupakan kendaraan lapis baja yang dapat dikatakan sempurna dari segi teknologi sat ini. Angkatan bersenjata Rusia mulai menggunakan Ranpur jenis BMP sejak tahun 1980 dengan type BMP-2 (sekelas BVP-2 Slovakia), pada akhir dasa warsa delapan puluhan BMP-2 sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan yang diajukan terhadap Ranpur sebagai kendaraan pengenggkut personel dan sebagai alat senjata utama. Diantara masalah yang belum terpecahkan ketika diciptakannya Ranpur baik di Rusia (ex Uni Sovyet) maupun di negara barat adalah kemampuan menghancurkan musuh dengan instalasi yang dapat meluncurkan roket kendali anti tank, kemampuan menembak peluru canon ketika ranpur bergerak malam hari dan siang hari, kemampuan menembak secara efektif dari segala jenis senjata ketika ranpur mengarungi laut, bergerak di darat dan disegala cuaca, dan penggunaan syasi beroda rantai sebagai syasi basis.

    Masalah tersebut dapat terpecahkan ketika BMP-2 F diciptakan. Hasil uji coba dalam iklim yang berbeda, baik di darat maupun di laut menegaskan efesiensi yang tingi pada BMP-3 F. Di era 90an BMP-3 diuji coba di United Arab Emirates bersama dengan ranpur yang lain buatan Inggris dan Amerika Serikat memperlihatkan hasil yang sangat baik. BMP-3 disempurnakan kembali khususnya untuk manuver di laut dengan menambah snorkel tanpa mengurangi ruang muat pasukan, dan tameng di kubah untuk menahan air laut tidak masuk ruang tempur. Hasil penyempurnaan ini akhirnya merubah namanya menjadi BMP-3 F.

Keunggulan
   Kontruksi MBP-3 F marepakan kendaraan lapis baja yang dipersenjatai dengan persenjataan baru (SKS Artileri - Roket - Meriam) dengan system pengontrol penembakan secara otomatis. MBP-3 F mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena BMP-3 F sudah menggunakan skema balok pengontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer system baru). Konstruksi kesenjataan BMP-3 F adalah penggabungan dalam satu komponen : meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, meriam otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih yang perlu digunakan dalam situasi kongkret tergantung dari sasaran yang diinginkan baik di darat maupun di laut. Meriam kaliber 100 mm diciptakan untuk peluru "roket" non kendali dengan balistik sedang, kecepatan awal tembakan 250 m/dtk. Meriam kaliber 100 mm memberikan beberapa keunggulan kepada system kendali senjata persenjataan BMP-3 F yaitu :
  • Sududt besar pendekatan peluru ke sasaran darat mengakibatkan perluasan areal sasaran yang dapat dikenai/ jangkau.
  • Mampu menembak melampaui pasukan sendiri atau di pegunungan di balik bukit (lintas lengkung).
  • Kecepatan untuk menembak tepat tidak tergantung dengan jarak ke sasaran.
  • Dapat berfungsi sebagai peluncur rokat anti tank yang dapat dikendalikan/ peluru kendali, roket diluncurkan melalui laras meriam berkaliber 100 mm dan dikendalikan dengan system sinar laser yang terdiri dari dua bidang stabilisator dari pembidik kaca utama dan sebuah sensor gyroscope yang memperhitungkan sudut kesalahan sehingga jatuhnya peluru kesasaran sedikit mungkin mengalami kesalahan.
   Kekhususan lain dari BMP-3 F jika dibandingan dengan kendaraan lapis baja lainnya yaitu seksi motor tranmisi ditempatkan dibagian belakang badan BMP-3 F dan dibagian depan badan dipasang tiga mitraliur PKT dan PKTM serta ditempatkan seksi pasukan infanteri pendarat karena itu efesiensi tembakan sepanjang arah gerakan menjadi meningkat. Ciri khas BMP-3 F yang menonjol adalah badan dan kubah meriam yang dilapisi baja secara kuat terutama bagian depan. Bagian depan dan kubah meriam dibuat dari campuran pelat baja aluminium dengan plat besi baja. Selain itu perlengkapan untuk menahan gelombang yang dapat berfungsi untuk membuat parit pertahanan yang terbuat dari besi baja juga dapat digunakan sebagai pelindung depan kendaraan secara cepat.
   Bagian bawah BMP-3 F berlapis baja dua kali lebih kuat untuk mengamankan awak kendaraan dan pasukan dari ledakan ranjau. Dibandingkan dengan kendaraan lapis baja lansiran AS M-2, BMP-3 F lebih ringan 20% tetapi lebih menjanjikan dari segi keamanan karena kepadatan bajanya. Rancangan mesin BMP-3 F menggunakan mesin bermerk UTD-29 yang mempunyai tenaga mesin paling tinggi dibandingkan dengan mesin diesel yang ada saat ini, mesin UTD-29 berkekuatan 500 tenaga kuda (bandingkan dengan Tank PT-76 dan PT-76M yang hanya memiliki tenaga 220 dan 290 tenaga kuda) dengan menggunakan satu jenis bahan bakar dan berpendingin udara. Selain itu BMP-3 F juga dilengkapi water jet propeler yang khas (with an anger type impeller of variabel pitch) berbeda dengan kendaraan lapis baja lainnya yang hanya berbentuk daun.

Daya Gerak
    Tank BMP-3 F dilengkapi dengan mesin type UTD-29 T berkekuatan 500 PK sehingga cukup lincah dan tangguh bergerak di medan berat sekalipun, mengingat beban kendaraan yang cukup ringan (kurang lebih 18,7 ton). Sebagai pembanding Tank PT-76 M dengan mesin berkuatan 290 PK berat kendaraan 14 ton. Pengendalian system kemudi yang mengunakan hidromecanikal menjadikan "handling", sehingga BMP-3 F ini sangat nudah dan ringan dalam pengendaliannya dan dapat bermanuver taktis di medan on road dan off road, serta mampu berputar 360 derajat. BMP-3 F mampu bergerak di jalan raya dengan kecepatan hingga 80 km/jam, sementara di medan berat mampu bergerak hingga kecepatan 46 km/jam.

Daya Tembak
    BMP-3 F dilengkapi dengan berbagai persenjataan yaitu : 1 pucuk canon kaliber 100 mm (type 2A 70) di kubah, 1 pucuk canon kaliber 30 mm (type 2A 72) di kubah, 1 pucuk coaxial kaliber 7,62 mm (type PKTM) di kubah, 2 pucuk SMS kaliber 7,62 mm (type PKT) di body depan. Dengan tersedianya beragam jenis senjata yang ada akam memperbesar daya tembak, sehingga selain penghancuran sasaran serta perlindungan terhadap satuan pasukan. Disamping itu memiliki kemampuan melindungi dari serangan udara secara terbatas. Persenjataan tersebut dilengkapi dengan berbagai jenis amunisi untuk tiap jenis senjata. Dengan berbekal berbagai macam senjata BMP-3 F dapat dengan efektif memberikan tembakan sesuai dengan sasaran.

Sistem Kendali Senjata (SKS)
    Adanya komputer balistik pada BMP-3 F menjadikan tingkat perkenaan/ akurasi yang tingi pada setiap penembakan dalam berbagai jenis posisi baik posisi datar, miring, tanjakan, turunan maupun ketika berada di air. Stabilizer yang merupakan perlengkapan standart pada kendaraan ini memungkinkan penguncian canon ke arah sasaran pada saat kendaraan bergerak dan memungkikan penembakan dengan akurasi tinggi baik dari laut mapun dari darat. Laser sebagai alat pengukur jarak yang sangat akurat dengan akurasi kurang lebih 0,5 m, sangat membantu penembakan dalam penentuan jarak kesasaran. Kemampuan menembak siang maupun malam hari dengan didukung teropong siang dan malam. Untuk kecepat tembakan masing masing senjata BMP-3 F sangat tinggi, untuk canon 100 mm mampu menbakkan 10 butir/ menit, hal ini karena adanya sytem pengisian secara otomatis. Untuk canon kaliber 30 mm mempu menmbakkan 100 butir/ menit, sedangkan untuk kaliber 7,62 mm mampu menembakkan 700 - 800 butir/ menit.

Daya Amfibi
    Tank BMP-3 F yang dirancang khusus untuk aksi amfibi memiliki daya apung dan stabilitas di air yang sangat baik, hal ini didapat dari dimensi body P; 6,9 m, L; 2,3 m, dihadapkan dengan berat kendaraan siap tempur 18,7 ton. Daya apung dan sifat amfibi didukung pula pleh adanya penambahan snorkel udara. Untuk manuver di air BMP-3 F cukup baik dengan kecepatan 10 km/jam yang didukung oleh 2 water jet propeler bertype ulir (diameter 260 mm), sehinga semburan air yang didapat cukup besar dan memudahkan manuver/ gerak di air. Sedangkan system keamanan di air, terdapat pompa-pompa pengering pada kendaraan baik elektrik maupun mekanik yang mengikuti putaran water jet propeler. Kemampuan kuras pompa eletrik 2000 liter/ menit serta dilengkapi dengan sensor untuk pengaktifan secara otomatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar